Rabu, 19 Februari 2014

sejarah music metal bagian 2 / history of metal music part 2

Grunge

Tahun 1990-an muncul trend musik Grunge yang merupakan percampuran antara Heavy Metal dan Post-Punk dan bahkan terkadang, Hardcore. Band-band ini bermunculan di Seattle, dan cenderung beraliran Alternative Metal. Contoh band Grunge dari Seattle, diantaranya adalah Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice in Chains. Sebelum band-band tersebut terbentuk, terdapat aliran pure grunge yang berbasis punk dengan band yang mengusungnya seperti Malfunkshun, Green River, Temple of the Dog Mad Season, Mudhoney dan Melvins. Setelah kematian Kurt Cobain, musik Grunge mulai berkurang ketenarannya, namun masih terdengar dimainkan oleh band-band seperti Skin Yard dan PJ Harvey. Jika suatu band memainkan musik Grunge tapi band tersebut bukan berasal dari Seattle, nama aliran yang dipakai bukanlah aliran Grunge, tetapi Post-Grunge seperti L7, Stone Temple Pilots, Paw, Hole.

Perkembangan terkini

Metal di era 2000'an memiliki perbedaan yang cukup besar, dalam artian bahwa metal bisa bercampur dengan berbagai macam aliran. Sebagaimana diketahui para pelopor musik metal, penikmat musik metal disuguhi berbagai macam jenis metal dengan tempo yang harmonis dan dinamis. Beberapa aliran itu adalah Nu Metal,Symphonic Metal, Deathcore, Metalcore, Melodic Death Metal, Folk Metal dan sebagainya.

Folk Metal

Folk Metal adalah perpaduan antara Heavy Metal dengan musik folk (musik daerah), aliran ini dipelopori oleh band-band seperti Korpiklaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintroll, Turisas dsb.
Walaupun kebanyakan musik Folk Metal lebih banyak berkembang di Skandinavia, Folk Metal juga berkembang di Timur Tengah seperi Orphaned Land dan Melechesh.

Melodic Death Metal

Melodic Death Metal sendiri berkembang pesat di Skandinavia, khususnya Gothenburg. Band-band seperti In Flames, At The Gates, Dark Tranquillity, Arch Enemy dan Soilwork. Selain di Skandinavia, Melodic Death Metal juga berkembang di daerah lain sperti Children of Bodom, Kalmah dan Norther (Finlandia),The Black Dahlia Murder, Darkest Hour and Himsa (Amerika Serikat), Switchblade, Daysend,Infernal Method (Australia),Disarmonia Mundi (Italia), Blood Stain Child (Jepang) dan Death Scythe (Meksiko).

Deathcore

Deathcore berkembang sebagai turunan dari Metalcore dengan ciri khas lirik Death Metal, yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-nuansa mistik. Kebanyakan dari pemusik Death Metal merupakan orang-orang [[atheis], sedangkan pemusik Deathcore kebanyakan merupakan penganut agnostik. Deathcore pada dasarnya adalah hardcore / metallic hardcore(metalcore) yang mencoba memainkan musiknya dengan lebih keras disertai pengaruh musik-musik seperti Death Metal.
Aliran ini dipelopori oleh band-band seperti Crytopsy. Pada era 2000'an semakin banyak band deathcore yang bermunculan seperti Job For A Cowboy, The Red Chord, All Shall Perish, The Crimson Armada, Suicide Silence, Bring Me the Horizon dan lain-lain.
Deathcore sendiri cenderung bertempo cepat, hampir menyerupai aliran metal old school yang bersifat keras dan menghancurkan namun memiliki unsur-unsur melodis.

New Wave of American Heavy Metal

New Wave of American Heavy Metal (atau biasa disebut dengan Groove metal) Pada dasarnya sangat mengandalkan karya penabuh drum dan suara gitar yang sangat tebal dan terdistorsi, sehingga memberikan efek groove. Subgenre ini mulai berkembang pada tahun 1990-an, dengan dirilisnya album "Cowboys From Hell" oleh Pantera, dan "Slaughter in the Vatican" oleh Exhorder, lalu disusul oleh "Chaos A.D." dari Sepultura, dan "Burn My Eyes" dari Machine Head. Setelah itu aliran ini mulai berkembang hingga muncul band-band pengusung groove seperti A Life Once Lost, DevilDriver, Chimaira, FFDP, Lamb Of God. Genre musik ini muncul belakangan pada era pertengahan 90'an. New Wave of American Heavy Metal dipengaruhi oleh band-band seperti Machine Head, Pantera, Biohazard dan Avenged Sevenfold.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar